a Termometer zat cair b. Termometer kristal cair c. Termometer bimetal 3. Berbagai skala thermometer: a. Celcius b. Kelvin c. Fahrenheit d. Reamur 4. Perubahan suhu menyebabkan pemuaian pada benda. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair maupun gas. 29 UJI KOMPETENSI Review 1. Jelaskan pengertian suhu! 2. Bagaimana prinsip kerja termometer
TermometerDigital. Selain termometer air raksa dan alkohol, ada juga jenis termometer yang lainnya yaitu termometer digital. Termometer ini tidak menggunakan zat atau logam, namun menggunakan perangkat digital atau sensor elektrmagnetik. Cara kerja termometer digital yaitu dengan mengirim perubahan parameter listrik yang terjadi akibat
Jelaskanprinsip kerja termometer! EE. Evamardiana E. 04 Oktober 2021 01:22. Pertanyaan. Jelaskan prinsip kerja termometer! Mau dijawab kurang dari 3 menit?
Kekurangan Memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga termometer air raksa atau termometer analog. Itulah tadi perbedaan antar termometer air raksa dan termometer digital, keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masih. Akan tetapi semuanya memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat pengukur suhu yang bisa anda
Permukaanzat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda. Suhu terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan zat cair pada pipa kapiler tersebut. Besarnya pemuaian pada benda cair dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : ΔV = V0yΔT = V03αΔT = 3V0αΔT.
KelebihanTermometer Air Raksa: Jangkauan suhu cukup lebar, titik beku - 40 o dan titik didih 360 o. Air raksa mudah dilihat karena berwarna mengkilat. Pemuaian sangan teratur. Terpanasi secara merata, sehingga perubahan suhu sangat cepat. Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler sehingga pengukurannya menjadi teliti.
Bentuknyaseperti pen, dengan ujung logam yang merupakan sensor pembaca suhu badan dan jendela kecil yang akan menunjukkan angka suhu badan yang terukur. Termometer jenis ini dapat digunakan untuk mengukur suhu di mulut (oral), dubur (rectal), dan ketiak (axilla). Termometer ini memiliki kelebihan, yakni penggunaannya yang cukup cepat dan nyaman.
Untukmembaca hasil pengukuran, mulailah dari angka di lengan 500 g, 100 gram dan terakhir 10 gram. Pada contoh di atas, lengan 500 gram berada di tengah, ada kemungkinan di model lain, lengan 500 gram ada di belakang atau malah di depan. Hasil pengukuran pada contoh di atas: Nilai baca = 400 + 90 + 8,2 = 498,2 gram.
Termometerbekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda akibat perubahan suhu. Termometer berupa tabung kaca yang di dalamnya berisi zat cair, yaitu raksa atau alkohol. Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung memuai sehingga menunjuk angka yang lebih tinggi pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah raksa dalam
Misalnyagula, garam, protein, dsb.Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk menentukan indeks
o7M3ID. Jenis-jenis termometer zat padat. Foto UnsplashTermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Alat ini pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei pada tahun 1564 hingga 1642. Prinsip kerja termometer yang dibuat oleh Galileo yakni berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Namun, seiring berkembangnya zaman, termometer di masa ini mulai terbuat dari bahan cair seperti raksa maupun alkohol. Mengutip jurnal tentang Jenis-Jenis Termometer karya Maeya Pratama, jenis termometer ini tergantung pada jangkauan suhu yang diukur, ketelitian yang diinginkan dan sifat-sifat dari bahan yang sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk, ada termometer zat cair, zat padat, hingga gas. Pada kesempatan hari ini, mari membahas jenis-jenis dari termometer zat Termometer Zat PadatJenis-jenis termometer zat padat. Foto UnsplashMengutip jurnal tentang Temperatur karya Zulfikar Ali As, termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadap suhu, sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Masing-masing dari jenis termometer zat padat memiliki fungsinya tersendiri. Pada umumnya, termometer zat pada terdiri dari termometer bimetal, termometer hambatan, dan termopel. Bagaimana cara kerja dari ketiga termometer ini? Berikut bimetal merupakan termometer zat padat yang menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan adanya perubahan suhu. Prinsip logam pada termometer bimetal ini adalah memuai jika dipanaskan dan menyusut saat kerja dari termometer bimetal dimulai dari kepingnya yang dibentuk seperti spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal ditahan dan tidak bergerak, sedangkan ujung lainnya menempel pada gir semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan ke angka yang lebih hambatan atau termometer platina merupakan termometer yang dibuat berdasarkan hambatannya. Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Oleh karena itu, sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer kerja dari termometer hambatan atau platina, yakni dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran. Contohnya adalah lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau panas tersebutlah yang akan direspons, sehingga energi listrik yang bersangkutan bisa diubah menjadi energi gerak. Setelah itu, muncul angka tertentu yang menunjukkan skala terdiri dari dua jenis, yakni logam yang dihubungkan dan logam yang membentuk rangkaian prinsipnya, termokopel memiliki pemuaian yang berbeda antara dua logam tersebut. Apabila kedua ujung logam disentuh dan memberikan gaya gerak listrik atau GGL, gaya tersebut akan dimanfaatkan untuk menunjukkan sendiri berfungsi untuk membentuk rangkaian tertutup dan juga kecepatan serta keseimbangan suhu.
Jenis Termometer Berdasarkan Bahan Pembuatannya Termometer yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer yang terbuat dari pipa kaca yang diisi dengan zat cair. Pembuatan termometer didasarkan pada sifat termometrik benda, yaitu sebagai berikut. 1. Jika benda dipanaskan akan memuai volume bertambah dan jika didinginkan akan menyusut volume berkurang. 2. Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan dicampurkan maka akan terjadi perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pad akhirnya, suhu kedua benda akan sama. Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas, maka dapat dibuat termometer dari zat padat, zat cair maupun zat gas. Berdasarkan bahan pembuatannya, termometer dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu termometer zat cair dalam gelas/kaca, termometer hambatan listrik, termokopel dan termometer gas. 1. Termometer Zat Cair dalam Gelas/Kaca Termometer ini biasanya berupa sebuah pipa kaca sempit tertutup yang berisi zat cair dan memiliki skala. Prinsip kerja termometer ada pada pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat. Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan volume air tersebut juga menurun. Selain pada air, peristiwa ini pun terjadi pada zat lain, seperti raksa dan alkohol yang digunakan sebagai bahan termometer. Yang termasuk jenis ini adalah termometer berskala celcius, fahrenheit, reamur, kelvin, termometer badan, termometer ruangan dan termometer maksimum-minimum. 2. Termometer Hambatan Listrik Termometer ini juga disebut termometer platina. Prinsip kerja termometer ini adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Bahan penghantar listrik termometer ini biasanya dibuat dari platina sehingga tahan panas. Apabila suhu semakin besar, harga takaran juga semakin besar sehingga daya hantar listrik semakin berkurang. Keuntungan termometer ini adalah jangkauan suhunya sangat lebar, yaitu antara –250°C sampai dengan 1500°C, sehingga termometer platina ini banyak dipakai pada industri-industri. Sedangkan kerugiannya adalah suhu tidak bisa langsung dibaca, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah. 3. Termokopel Termometer ini terdiri atas dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang berbeda jenisnya dan dihubungkan dengan sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah apabila suhu berbeda maka akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula. Keuntungan menggunakan termokopel adalah jangkauan suhu luas dimulai dari –100°C sampai dengan 1500°C, selain mempunyai jangkauan yang besar, termometer termokopel ini dapat juga mengukur suhu dengan cepat dan dapat dihubungkan dengan rangkaian lain atau komputer. Agar bisa digunakan untuk mengukur suhu, termometer harus memiliki sifat-sifat fisik yang berubah terhadap suhu. Sifat-sifat yang bisa digunakan untuk membuat termometer adalah sebagai berikut. 1. Tekanan gas pada volume tetap. 2. Pemuaian suatu kolom caiaran dalam suatu pipa kapiler. 3. Hambatan listrik pada seutas kawat platina. 4. Pemuaian suatu keping bimetal. 5. Radiasi yang dipancarkan benda. 6. Beda potensial pada suatu termokopel. 4. Termometer Gas Termometer gas terdiri dari bola kaca berisi gas yang dihubungkan dengan manometer. Prinsip kerjanya adalah apabila bola gas terkena panas maka gas di dalam tabung kaca akan memuai dan menekan zat cair air raksa atau Hg yang berada di dalam mano-meter. Kenaikan zat cair tersebut digunakan untuk mengetahui suhu di sekitar bola kaca. Termometer gas bekerja berdasarkan sifat pemuaian gas. Adapun gas yang biasa digunakan yaitu gas hidrogen dan helium dengan tekanan yang rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga volumenya akan bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan, maka keuntungan termometer gas adalah lebih teliti daripada termometer cairan. Termometer gas dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana lebar jangkauannya antara –250°C sampai dengan 1500°C. Jenis Termometer Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya Jenis-jenis termometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya ada banyak sekali, mulai dari jenis termometer yang prinsip kerjanya sederhana sampai dengan yang rumit/kompleks menggunakan perangkat elektronik. Berikut ini contoh termometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya. 1. Termometer Klinis Termometer klinis disebut juga termometer badan atau termometer demam. Termometer ini biasa digunakan para dokter dan perawat rumah sakit untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi termometer klinis adalah raksa. Skala pada termometer klinis antara 35°C sampai dengan 42°C. Penampang kepala termometer ini dibuat lebih kecil daripada termometer biasa. Hal ini dimaksudkan agar perubahan suhu yang kecilpun dapat dilihat dengan jelas. Untuk mengukur suhu benda, termometer diletakkan di ketiak atau mulut kurang lebih 2 menit. Untuk mengembalikan raksa pada kedudukan semula, termometer itu langsung diguncang-guncangkan. 2. Termometer Dinding Termometer dinding disebut juga termometer ruangan atau termometer suhu kamar. Pada umumnya, termometer dinding dipasang tegak di dinding sebuah ruangan dan digunakan untuk mengukur suhu ruang. Angka-angka pada skala termometer dinding mencakup suhu di atas dan di bawah suhu yang dapat dicapai ruang yang dinyatakan dalam derajat Celcius atau Fahrenheit. Termometer dinding dibuat berdasarkan negara yang akan memakai. Di Indonesia yang daerah tropis suhu dibuat sekitar 27°C. sedangkan daerah yang mempunyai musim dingin akan dibuat sampai di bawah nol. biasanya berkisar antara -30°C sampai 50°C. 3. Termometer Maksimum dan Minimum Six-Bellani Termometer ini ditemukan oleh James Six dan Bellani pada akhir abad ke-18. Termometer ini sering digunakan oleh pengamat cuaca untuk mengetahui suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu. Termometer maksimum dan minimum ini terdiri atas pipa U yang masing-masing kolom berisi alkohol dan raksa. Termometer maksimum-minimum memiliki 2 skala yaitu skala minimum pada kolom kiri dan skala maksimum pada kolom kanan sehingga suhu dapat dibaca sesuai dengan ketinggian kolom raksa. Termometer ini juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dalam sebuah rumah kaca, yaitu rumah yang digunakan untuk menanam tanaman sebagai bahan penelitian. Suhu minimum biasanya terjadi pada malam hari dan suhu maksimum biasanya terjadi pada siang hari. 4. Termometer Optik Pyrometer Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya berdasarkan spektrum cahaya yaitu perubahan warna logam akibat perubahan suhu. Termometer optik ini disebut juga pirometer yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi di atas 1000°C. Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, karena pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar. Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Hasil scaner oleh termometer optik pada tanur peleburan besi, warna biru tua menunjukkan suhu yang paling tinggi, warna merah menunjukkan suhu yang lebih rendah. 5. Termometer Bimetal Termometer bimetal adalah termometer yang memanfaatkan perbedaan pemuaian antar dua jenis logam. Termometer ini terdiri dari dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai berbeda, sehingga ketika terkena perubahan suhu maka bimetal akan melengkung ke arah tertentu. Jika suhu meningkat, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih kecil. Sedangkan jika suhu menurun, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih besar. Termometer bimetal digunakan untuk mengukur suhu oven kompor, termostat, pemanggang, dan circuit breakers. 6. Termometer Termistor Merupakan termometer yang menggunakan Termistor sebagai sensornya. Termistor bahasa Inggris thermistor adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan atau hambatan atau werstan atau resistance jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer. Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas -25°C sampai dengan 180°C. 7. Termometer Galileo Termometer Galileo atau termometer Galilea, dinamai fisikawan Italia, Galileo Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
October 09, 2020 Uji Kompetensi Bab 4Halaman 154Bab 4 Suhu Dan PerubahannyaIlmu Pengetahuan Alam IPAKelas 7 SMP/MTSSemester 1 K13Jawaban Uji Kompetensi Bab 4 IPA Kelas 7 Halaman 154 Suhu Dan PerubahannyaJawaban Uji Kompetensi Bab 4 Halaman 154 IPA Kelas 7 Suhu Dan PerubahannyaJawaban Uji Kompetensi Bab 4 IPA Kelas 7 Halaman 154 Suhu Dan Perubahannya• Review2. Bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer bimetal, dan termometer kristal cair?JawabTermometer zat cairTermometer zat cair bekerja dengan mengukur pemuaian dari zat cair di dalam termometer. Dengan meningkatnya suhu, maka benda akan memuai meningkat panjang, luas atau volumenya. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan. Umumnya zat cair yang digunakan adalah raksa merkuri, yang merupakan satu-satunya logam cair pada suhu bimetal Termometer bimetal bekerja dengan mengukur pelengkungan yang terjadi akibat perbedaan pemuaian batangan yang di dua sisinya tersusun dari logam metal yang berbeda. Batangan ini disebut bimetal dan dibentuk melingkar atau perbedaan pemuaian, bimetal ini akan melengkung, dan dari lengkungan ini akan dapat diukur suhu saat kristal cair Termometer kristal cair bekerja dengan melihat perbedaan warna kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah. Kristal ini dikemas dalam plastik tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan kristal ini tidak menggunakan pemuaian, berbeda dengan termometer bimetal dan zat cair.