Kegiatanmanajerial dalam logistik, meliputi berikut ini. 1. Merencanakan (planning) berkaitan dengan bagaimana rencana logistik yang dilakukan. 2. Penerapan (implementation) dari rencana-rencana logistik yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Rencana yang telah diterapkan perlu dilakukan pengendalian (controlling) agar berjalan, seperti yang
ABSTRAKDalam praktek pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SDN Tenjolaya 2 Kecamatan Cicalengka, kemampuan siswa dalam materi pergerakan nasional belum sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah tersebut dikarenakan siswa kurang termotivasi untuk belajar, sehingga siswa tidak bisa menguasai pelajaran secara optimal.
Sebab ia berpengaruh terhadap pergerakan barang dan material dalam aktivitas perusahaan. Jika kita tengok dari sisi sejarahnya, dahulu logistik merupakan istilah yang digunakan untuk militer. Yaitu sebuah istilah dalam pemenuhan ketersediaan suplai material, personil, fasilitas dari markas ke medan perang.
c logistik * d. pesanan. 13. Pola yang tidak termasuk dalam tipe perilaku permintaan yaitu pola a. musiman b. tren c. siklus tren * d. siklus. 14. Integrasi aktivitas-aktivitas yang mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses dan barang jadi serta mengantarkannya kepada pelanggan dengan cara yang efisien, merupakan esensi dari manajemen a
KenudianFlfaktor biaya (cost), yaitu biaya yang dihabiskan perusaaan untuk menangani pelayanan kepada konsumen. (Bowersox : 2000) Aktivitas Logistik. Logostik dilakukan dalam beberapa aktivitas yakni: - Pelayanan Pelanggan (Customer Service) - Prediksi Permintaan (Demand Forecasting) - Manajemen Persediaan (Inventory Management)
RisalahPergerakan Hasan Al Banna. Jimmy Wiranda Akbar. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 34 Full PDFs related to this paper. Download. PDF Pack. People also downloaded these PDFs. People also downloaded these free PDFs.
2 Christopher; 2005. Menurut Christopher, pengertian logistik adalah proses yang secara strategis mengelola pengadaan, pergerakan, dan penyimpanan material, suku cadang dan barang jadi beserta aliran informasi terkait melalui organisasi dan kanal-kanal pemasarannya, dalam cara dimana keuntungan perusahaan, baik untuk saat ini maupun diwaktu yang akan datang, dapat dimaksimalkan dengan cara
Kegiatanlogistik. Dalam jurnal Manajemen Logistik di Giant Ekstra (2015) karya Novelia Utami dan Onny Fitriana Sitorus, kegiatan logistik dibagi menjadi tujuh tahapan penting, yaitu: Perencanaan Adalah aktivitas pemikiran, penelitian serta perhitungan terhadap kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
9P3s. Saat Anda mendengar kata logistik, maka salah satu hal yang akan terpikirkan oleh Anda adalah pengiriman barang-barang dalam jumlah yang sangat besar. Dan untuk proses pengiriman barang-barang tersebut juga tidak semudah seperti apa yang selama ini Anda bayangkan. Bayangkan saja jika setiap harinya Anda harus mengirimkan barang-barang dengan berbagai macam jenis, berat, ukuran dan dalam jumlah yang begitu besar dengan alamat tujuan pengiriman yang berbeda-beda. Memang terasa cukup memusingkan bukan! Apa yang dimaksud dengan Logistik, Manajemen Logistik, dan Sistem Logistik? Logistik merupakan sebuah proses untuk pengelolaan terhadap pemindahan dan penyimpanan barang-barang dan infomasi yang terkait dari sumber-sumber pengadaaan kepada konsumen akhir dengan se efektif dan se efisien mungkin. Sedangkan Manajemen logistik adalah bagian terpenting dari rantai pasokan atau berupa supply chain management yang telah merencanakan, melaksanakan, dan untuk mengendalikan secara efektif dan efisien, aliran serta penyimpanan dari barang atau berupa jasa serta informasi yang terkait dari titik tempat asal barang kepada titik tempat konsumsi yang bertujuan agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan. Sistem logistik merupakan sebuah bentuk interaksi yang telah terintegrasi dari berbagai macam sub-sub sistem dalam bidang logistik yang mana terjadinya keterkaitan antara peran dan fungsi pada setiap bagian yang telah diarahkan dalam mencapai sasaran dengan lebih menyeluruh. Sistem logistik memiliki beberapa komponen sumber daya, seperti uang, mesin, material, jasa, manjemen, metoda, dan lain sebagainya. Berbagai Aktivitas-Aktivitas Utama Dalam Siklus Aktivitas Logistik 1. Demand Forecasting Peramalan Permintaan, untuk menentukan berapa banyak dari setiap barang yang telah diproduksi oleh perusahaan yang harus diangkut ke berbagai pasar. 2. Inventory Management Manajemen Persediaan, yang lebih banyak melibatkan penjualan persediaan yang telah dilakukan dalam upaya untuk untuk mencapai tingkat optimalisasi dari tingkat pelayanan pelanggan, biaya penanganan persediaan, biaya pergudangan, dan juga termasuk biaya keusangan barang. 3. Logistics Communications Komunikasi Logistik, yang merupakan jaringan utama yang diantara seluruh proses logistik dan pelanggan perusahaan. Komunikasi yang lebih akurat dan pada saat yang tepat merupakan sebuah dasar dari keberhasilan manajemen logistik. 4. Material Handling Penanganan Material, yang berhubungan langsung dengan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang-barang setengah jadi, dan juga barang-barang jadi dalam pabrik atau gudang pabrik. 5. Order Processing Proses Pemesanan, meliputi elemen operasional, elemen komunikasi, serta berupa elemen penerimaan. 6. Packaging Pengemasan, yang berfungsi untuk mengatur, melindungi dan mengidentifikasikan produk dan material. 7. Komponen-komponen dan pelayanan pendukung parts and service support, yang merupakan salah satu dari berbagai kegiatan pemasaran yang mana merupakan kegiatan yang banyak memberikan pelayanan pasca penjualan terhadap pelanggan. 8. Pemilihan lokasi untuk pabrik dan gudang plants and warehouse site selection, yang merupakan salah satu bagian dari sistem logistik yang lebih berperan penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya dengan seminimal mungkin. 9. Procurement/Purchasing Pengadaan/Pembelian, berhubungan dengan proses pengadaan dan pembelian dari aktual material. 10. Reverse Logistics Logistik yang berupa barang-barang retur maupun barang-barang sisa, yang merupakan penanganan berupa barang-barang retur. 11. Transportasi, yang berhubungan langsung dengan bagian dalam dan luar departemen logistik. 12. Gudang dan penyimpanan warehousing dan storage, yang meliputi adanya keputusan tentang fasilitas penyimpanan, pengamanan, pemeliharaan, dan lain sebagainya. 13. Customer Service Pelayanan Pelanggan, yang merupakan proses untuk penyediaan keuntungan dari nilai tambah pada supply chain dengan cara yang lebih efektif. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Barang-Barang Logistik Sebenarnya terdapat beberapa macam faktor yang sangat mempengaruhi bahkan malah semakin memperlambat adanya perpindahan barang-barang logistik tersebut, yaitu 1. Konektivitas dari Maritim Di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang besar. Hal itu sebenarnya sudah menjadi permasalahan yang cukup mempersulit untuk aktivitas logistik di Indonesia, karena perpindahan barang-barang dalam jumlah yang besar antar pulau juga tetap membutuhkan banyak waktu. 2. Biaya Pengiriman Barang Logistik. Biaya pengiriman barang juga masih menjadi salah satu permasalahan dari layanan logistik di Indonesia. Karena, Indonesia merupakan negara yang begitu luas dan terbagi menjadi beberapa pulau, sehingga untuk moda transportasi yang akan digunakan untuk mengangkut barang-barang bisa memasang tarif yang sangat tinggi, pilihannya adalah jika menggunakan moda transportasi darat dengan tarif sedikit lebih murah namun dengan proses pengiriman jauh lebih lama karena terkendala macet dan lain sebagainya, namun jika menggunakan moda transportasi udaha dengan waktu yang relatif lebih singkat namun dengan biaya yang jauh lebih mahal. 3. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Masih banyaknya perusahaan-perusahaan logistik yang ingin mengirimkan barang-barangnya namun terkendala adanya keterbatasan jangkauan jaringan pelayanan, non seluler, serta masih banyak yang sudah terbiasa untuk menggunakan sistem secara manual dalam hal transaksi logistik. 4. Sarana Infrastruktur. Salah satu permasalahan dalam bidang logistik di Indonesia yang lainnya adalah banyak diantara infrastruktur yang masih belum memadai yang menyebabkan semakin tersendatnya berbagai aktivitas logistik, mulai dari jalan yang rusak sampai dengan sangat minimnya pelabuhan untuk proses docking kapal-kapal angkut logistik. Hal itu juga masih tetap berisiko pada proses pengiriman barang ke tempat-tempat yang lebih jauh. Nah, itulah sedikit pembahasan tentang apa saja aktivitas-aktivitas logistik dan kendala-kendala apa saja yang menyebabkan tersendatnya proses pengiriman barang-barang logistik ke seluruh Indonesia. Namun, untuk saat ini tidak perlu terlalu khawatir karena sudah banyak sekali yang telah menyediakan jasa-jasa logistik diseluruh Indonesia yang nantinya akan mampu membantu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan Anda dalam bidang logistik. Semoga bisa bermanfaat dan salam sukses.
Di dalam aktivitas proses pengiriman barang logistik, tentunya ada berbagai macam jenis administrasi yang ada dan perlu diketahui agar proses pengiriman barang tersebut dapat berjalan dengan lancar. Salah satu administrasi yang ada adalah custom clearance. Lantas, apakah itu custom clearance? Seberapa penting proses administrasi bagi aktivitas logistik itu sendiri? Berikut informasinya. Berbagai Aktivitas Pengiriman Barang Logistik Aktivitas pengiriman barang logistik adalah salah satu jenis aktivitas yang memainkan peranan cukup penting di dalam aktivitas keseharian yang ada. Ya, pengiriman barang merupakan satu dari beberapa kegiatan yang penting di dalam proses pengiriman barang itu sendiri di dalam kehidupan masyarakat. Tanpa adanya aktivitas ini, tentunya pemenuhan kebutuhan yang ada dapat terganggu di dalam kesehariannya. Di dalam proses pengiriman barang itu sendiri, ada beberapa rute jalur yang menggerakkan roda logistik di dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya. Rute-rute ini memainkan peranan yang cukup vital bagi keberlangsungan aktivitas logistik itu sendiri. Lalu, apa sajakah jalur rute-rute yang ada di dalam alur roda pergerakan logistik pada saat ini? Setidaknya ada tiga jalur rute logistik yang memainkan peranan di dalam aktivitas logistik itu sendiri. Masing-masing jalur rute logistik tersebut adalah jalur darat, jalur laut, dan juga jalur udara. Tentunya ketiga rute jalur ini bahu-membahu melakukan proses penyaluran ataupun pengiriman barang logistik kepada masyarakat ataupun para pelaku sektor bisnis usaha yang ada. Ketiga jalur rute ini tentunya telah membuat kelancaran pada pemenuhan bahan-bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Apabila satu jalur rute mendapatkan hambatan pada proses pengiriman barang logistik, rute jalur lainnya bisa dilalui dengan baik sehingga proses logistik tersebut tidak menjadi terhenti. Selain memiliki beberapa rute yang ada, aktivitas logistik pun juga memiliki berbagai istilah di dalam aktivitasnya tersebut. Salah satu istilah yang ada yaitu custom clearance. Apa itu Custom Clearance Mungkin bagi sebagian kalangan ataupun bagi masyarakat itu sendiri, mendengar istilah custom clearance sendiri masih terdengar cukup asing dan juga kurang begitu dipahami. Namun kenyataannya, istilah custom clearance merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk dipahami bagi para penyedia layanan jasa pengiriman barang ataupun para pengguna dari layanan itu sendiri. Lantas, apa itu custom clearance? Apa yang perlu dipahami dari sebuah istilah yang cukup melekat di dalam aktivitas logistik itu sendiri? Custom clearance sendiri dapat diketahui sebagai sebuah proses administrasi pengeluaran atau pengiriman barang dari wilayah muat ataupun bongkar yang berhubungan dengan Kepabeanan atau sebuah administrasi pemerintah. Secara ringkas di dalam aktivitas logistik, maka custom clearance dapat diketahui sebagai sebuah pemenuhan kewajiban kepabeanan di bidang ekspor dan impor. Sebuah custom clearance sendiri secara sah tertuang di dalam UU Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Undang-Undang Kepabeanan Nomor 10 tahun 1995 adalah sebuah UU yang mengatur kepabeanan dan juga di dalam peraturan custom clearance ini. Di dalam custom clearance itu sendiri, terdapat beberapa tahapan prosedur yang perlu dilakukan dan juga dilewati ketika ingin mendapatkan barang yang telah dikirimkan oleh sebuah aktivitas logistik. Setidaknya ada tiga tahap yang ada pada sebuah aktivitas custom clearance yaitu Pre-Clearance, Clearance, dan juga Post Clearance. Baca Juga Pengertian Freight Forwarding dan Daftar Perusahaan Terpercaya Pre-Clearance Adalah Tahap Awal dari Custom Clearance Pre-Clearance merupakan sebuah administrasi tahap awal di dalam aktivitas custom clearance. Pada tahap awal ini, Pre-Clearance mencakup dua hal yang ada di dalam aktivitas impor barang logistik tersebut yaitu legalitas dan lartas. Dalam hal ini, perusahaan atau pengguna layanan logistik diwajibkan untuk melakukan registrasi kepabeanan. Setelah melakukan registrasi, maka akan mendapatkan sebuah NIK Nomor Identitas Kepabeanan. Dengan adanya NIK ini, maka perusahaan secara legalitas dapat melakukan kegiatan importir. Selain legalitas, tahap administrasi Pre-Clearance juga termasuk di dalamnya yaitu pengurusan perijinan yang diperlukan terkait dengan produk yang akan diimpor. Memang, untuk beberapa barang sendiri membutuhkan izin khusus untuk dapat diimpor sehingga barang-barang ini dikenal juga dengan sebutan barang terkena larangan dan pembatasan atau lartas. Baca juga Punya Muatan Untuk Dikirim Lewat Jasa Ekspedisi? Berikut Tarif Pengiriman Barang di Deliveree, Ritase dan Kargo Tech Tahap Kedua, Clearance Jika tahap Pre-Clearance telah dilewati, maka tahap administrasi kedua adalah Clearance. Ada tiga hal yang berada di dalam tahap clearance ini yaitu pemberitahuan pabean, pembayaran pajak, dan juga pengeluaran barang. Jika diketahui lebih dalam, maka proses tahapan dari Clearance ini adalah sebagai berikut. – Pembuatan pemberitahuan pabean dan sending data ke bea cukai. – Pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor. – Pemeriksaan fisik barang. – Pemeriksaan dokumen. – Pengambilan sampel barang untuk pemeriksaan fisik maupun uji laboratorium. – Pengeluaran barang. Dalam jangka waktu hingga 30 hari, petugas bea cukai akan pemeriksa dokumen masih dapat memeriksa dokumen yang diajukan. Dan jika masih ada dokumen yang kurang, maka petugas akan menerbitkan nota pembetulan. Selain itu di dalam proses administrasi Clearance sendiri, ada tiga jalur pelayanan impor logistik yang ada di tahap ini. Ketiga jalur tersebut adalah jalur merah, jalur kuning, dan juga jalur hijau. Perbedaan dari jalur ini sendiri tentunya berbeda pula juga proses yang akan dijalankan tersebut. Post Clearance adalah Tahap Akhir dari Custom Clearance Setelah kedua tahap tadi telah dilalui, maka tahap administrasi terakhir yang perlu diikuti adalah proses Post Clearance sebelum keluarnya barang logistik tersebut. Pada tahap Post Clearance sendiri, ada dua hal yang berada di tahap akhir ini yaitu adanya audit kepabeanan dan juga penelitian ulang. Pada bagian ini juga, baik audit kepabeanan ataupun pada penelitian ulang sendiri akan menghasilkan sebuah tagihan yang disebut dengan penetapan pabean. Penetapan ini akan menjadi dasar penerbitan billing yang wajib diselesaikan oleh perusahaan. Penetapan dapat berbentuk SPKTNP, SPP maupun SPSA bergantung pada temuan yang dihasilkan. Di dalam sebuah aktivitas pengiriman barang logistik, tentunya ada berbagai macam bagian yang ada dan juga mengiringi di dalam proses aktivitas logistik tersebut. Custom clearance merupakan salah satu bagian administrasi yang cukup penting di dalam penyaluran barang logistik kepada masyarakat ataupun kepada para pelaku bisnis usaha yang membutuhkan kebutuhan barang-barang dari proses logistik ini. Dengan adanya sebuah proses administrasi custom clearance sendiri, maka barang logistik tersebut akan terjamin keamanan dan juga keabsahan dari barang logistik yang akan dikirimkan maupun yang akan didistribusikan tersebut. Baca juga Seberapa Penting Peran Pelabuhan Untuk Kirim Paket Logistik? Dan untuk semakin menjamin proses pengiriman barang logistik Anda, Anda bisa menyerahkannya kepada Kargo Tech. Kargo Tech merupakan salah satu platform layanan pengiriman barang yang terintegrasi dengan sistem online dan pastinya dapat memudahkan Anda di dalam proses pengiriman barang itu sendiri. Tak hanya sampai disitu, proses administrasi pengiriman yang berbentuk digital dan mudah, dapat melakukan pelacakan pada setiap aktivitas pengiriman barang hingga adanya asuransi pengiriman adalah beberapa fitur yang dapat memudahkan Anda di dalam proses pengiriman barang itu sendiri. Jadi, tunggu apalagi? Segera isi administrasi di platform Kargo Tech dan dapatkan kemudahan dan juga kecepatan di dalam pengiriman barang Anda bersama Kargo Tech!
Permasalahan logistik di Indonesia saat ini semakin sering dilakukan oleh masyarakat maupun perusahaan yang membutuhkan distribusi produknya. Walaupun di Indonesia sudah menggunakan teknologi online dalam mengatur, mengawasi hingga bongkar muat, namun masih ada saja permasalahan logistik yang ditemukan oleh masyarakat. Keluhan ini tentu menjadi perhatian jasa pengiriman untuk terus mengembangkan proses pengirimannya agar memudahkan pelanggannya dalam mengirimkan barang. Tantangan logistik yang ditemukan oleh jasa pengirim pada umumnya terpusat pada proses pengiriman barang, seperti waktu pengiriman, harga yang sesuai, meminimalisir produk rusak pada saat perjalanan dan yang terakhir masalah metode pengiriman. Biasanya permasalahan ini ditemukan oleh jenis jasa logistik ekspedisi yang mengantarkan barang dari hasil pembelian produk dari e commerce. Tidak hanya itu saja, namun ada beberapa permasalahan logistik lain yang perlu dicermati, sehingga dapat dijadikan pembelajaran dan segera ditemukan solusinya. Baca Juga Jasa Kurir Online Untuk Pengiriman Barang Muatan Kecil dan Besar Tugas Kegiatan Logistik Seperti yang diketahui Logistik adalah serangkaian proses penyaluran barang dan pergerakan barang yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Jika tidak adanya logistik yang berputar, tentu kebutuhan akan mandek dan kemunduran akan segera terjadi. Serangkaian proses logistik meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, terhadap suatu perpindahan barang/ jasa. Peran logistik saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah Delivery atau pengiriman barang. Namun, tidak menutup kemungkinan masyarakat juga menggunakan jasa logistik ini sebagai rekan bisnis yang berfungsi sebagai mitra logistik pada suatu perusahaan ataupun bisnis perseorangan. Pada umumnya jasa logistik memiliki tiga kegiatan untuk delivery, yaitu 1. Processing aktivitas sortir barang pengiriman dan cross-docking kiriman. 2. Transporting Meliputi pengiriman barang transportasi awal pengiriman hingga pengiriman barang tiba di hub transit, setelah itu barang kembali diambil untuk ke daerah alamat masing-masing. 3. Delivery Aktivitas pengiriman barang langsung ke alamat yang diminta. Masalah Logistik E-commerce Masalah logistik e commerce sangat beragam, masalahnya sendiri cukup sering terjadi pada proses pengiriman yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Namun, masalah logistik e commerce sendiri tidak semuanya murni kesalahan dari jasa pengiriman, namun juga kesalahan dari pelanggan yang kurang teliti mengetahui fungsi dan tugas pada setiap produk yang ditawarkan jasa pengiriman. Berikut ini beberapa masalah yang ditemukan pada logistik e commerce. 1. Kesulitan Cek Resi Pengiriman Mengetahui posisi barang secara real time memang dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan cara mengunjungi web jasa ataupun menggunakan aplikasi dari jasa pengiriman. Namun bagaimana jika nomor resi yang diberikan tidak terbaca ataupun tidak ada? Nah, banyak permasalahan logistik seperti ini yang didapati oleh pelanggan pengiriman, sehingga membuat pelanggan khawatir dan juga kurang percaya lagi terhadap jasa pengiriman. 2. Barang Tidak Sampai Barang hilang tidak sampai pada tujuan adalah mimpi buruk bagi penjual maupun pembeli. Barang yang hilang ini biasa terjadi jika barang sama dengan alamat yang mirip sehingga pengiriman tertukar, sampai dengan kesalahan team ekspedisi pada saat melakukan seleksi kirim barang di bagian kantor cabang. Tentu jika kejadian ini sering terjadi, masyarakat tidak ingin menggunakan jasa pengiriman tersebut bukan? 3. Kesalahan Informasi Metode Pengiriman Kesalahan tidak sepenuhnya dari jasa pengiriman, namun kurangnya informasi masyarakat sebelum menggunakan jasa juga menjadi masalah pengiriman. Seperti contohnya salah pengertian tentang metode pengiriman COD yang saat ini ramai diperbincangkan. Banyak yang meminta barang diretur kembali melalui kurir pada saat barang sudah diterima, sementara tugas kurir adalah mengantarkan barang dan menerima pembayaran dengan metode Cash on Delivery, jadi jika barang tidak sesuai dengan perkiraan seharusnya pelanggan melakukan komplain kepada e commerce, dan menunggu jawaban dari penjual. 4. Barang Rusak di Jalan Pada saat proses pengiriman delivery ada saja barang yang dikirimkan rusak, pecah, ataupun bonyok. Hal ini diakibatkan kurangnya kehati-hatian dari jasa pengirim pada saat mendistribusikan barangnya. Biasanya barang ada yang rusak di truk akibat tertumpuk dan goncangan, dan ada juga barang rusak pada saat barang transit masuk ke kota-kota besar untuk dikirimkan ke alamat tujuan. 5. Proses Klaim yang Membingungkan Jika barang rusak, ada beberapa opsi yang ditawarkan, yaitu barang tetap dikirim ke lokasi yang dituju, atau barang minta diretur ke pembeli dan ada juga klaim dengan menggunakan asuransi. Fenomena yang sering terjadi yaitu pelanggan yang melakukan pertanggungjawaban kepada jasa pengiriman, padahal jasa pengiriman tidak akan bertanggung jawab akan kerusakan terhadap pengiriman yang dilakukan, melainkan asuransi yang kamu gunakan. Jadi, jika barang yang kamu kirimkan rusak, minta bantuan jasa pengiriman untuk proses klaim kepada asuransi yang digunakan, dengan begini kamu tidak perlu menguras tenaga meminta pertanggung jawaban kepada jasa pengiriman. Baca Juga Fitur Live Tracking Untuk Lacak Barang Pengiriman Masalah Logistik Indonesia yang Lebih Besar Seperti dilansir dari ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan memperlambat laju perkembangan logistik di Indonesia. Semakin lambatnya laju perkembangan yang meliputi digitalisasi online, dan infrastruktur tentu akan semakin menambah banyak masalah logistik pengiriman yang harus dihadapi. Nah berikut ini permasalahan umum yang lebih besar terhadap perkembangan logistik Indonesia. 1. Konektivitas Maritim Indonesia Seperti yang diketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang dibatasi oleh laut-laut besar, dengan ini Indonesia terpisah dan tidak mudah mempersatukan tiap pulaunya. Sehingga konektivitas pengiriman antar pulau juga akan lebih sulit dilakukan. Pengiriman barang antar pulau hanya dapat dilakukan dengan menggunakan jalur laut dan juga jalur udara. Jika melihat hal itu, tentu pengiriman barang akan memakan waktu lebih lama atau memilih pengiriman dengan biaya yang besar yaitu dengan jalur udara. 2. Biaya Pengiriman Biaya pengiriman sangat tinggi karena tidak adanya konektivitas yang dibangun untuk pengiriman antar pulau. Jadi pengiriman akan memakan waktu yang lama dengan biaya yang cukup besar. Untuk penggunaan jalur udara bisa dilakukan pengiriman, tapi biaya melalui jalur udara tentu akan jauh lebih mahal ketimbang melalui jalur darat dan juga laut. 3. Infrastruktur Masalah infrastruktur yang tidak memadai dan banyaknya fasilitas yang tidak terpenuhi akan menghambat laju pengiriman barang. Hal tersebut terlihat dari jalanan yang rusak, bandara yang penuh sesak dengan pesawat komersil, dan minimnya pelabuhan docking kapal logistik. Jika terus begini, perkembangan logistik di Indonesia akan sulit maju karena terbatasi dengan maritim dan infrastruktur yang tidak mendukung. 4. Teknologi Informasi dan Komunikasi Layanan digital sudah banyak dilakukan oleh jasa pengiriman, namun masalah lain yang muncul yaitu keterbatasan jangkauan jaringan layanan seluler, dan masyarakat akhirnya kurang informasi tentang pengiriman barang, sehingga masyarakat cenderung melakukan pengiriman barang dengan cara konvensional dan cukup ribet. 5. Kurangnya Keuangan Transporter Permasalahan bisnis di Indonesia tentu juga melibatkan transporter dalam menjalankan bisnisnya. Dalam menjalankan jasanya tentu transporter sendiri membutuhkan modal dan pembiayaan untuk pengoperasian armada mulai dari bensin, biaya mobil, biaya supir dan juga perawatan kendaraan. Permasalahannya adalah, terkadang pemilik truk sendiri kesulitan dalam menemukan pelanggan, sehingga truk mereka nganggur. Hal ini sudah disiasati dengan adanya perusahaan 3PL yang mempertemukan pengirim dengan transporter, namun kurangnya edukasi akan dunia teknologi membuat transporter dan driver masih menggunakan cara lama untuk mendapatkan pelanggannya. Baca Juga Fungsi Manajemen Logistik Pengertian, Manfaat, dan Komponen Lain di Dalamnya Solusi Cermat Untuk Menangani Permasalahan Logistik Secara Umum Tentu ada beberapa masalah dalam logistik yang tidak dapat dilakukan sendiri, seperti infrastruktur. Namun, kurang lebihnya ada beberapa cara untuk menanggulangi masalah logistik secara umum. Berikut ini penjelasannya. 1. Memastikan Kegiatan Logistik Berjalan Secara Optimal Kegiatan logistik secara optimal dapat dilakukan dengan memperbaiki manajemen, dan menegakan SOP pengiriman, agar tidak adanya kesalahan-kesalahan dalam pengiriman seperti keterlambatan, barang hilang, barang rusak dan lain-lain. Jangan lupa juga untuk selalu memberikan edukasi melalui artikel ataupun media sosial seputar informasi produk dan cara mengetahui tracking barang. 2. Memberikan Harga Sesuai Dengan Fasilitas Tentukan harga yang sesuai dengan pengiriman, jika harga produk murah tentu jangan berikan pelayanan murahan terhadap pengiriman. Jika ongkos kirim mahal, berikan info produk terkait pelayanan dan harga kepada pelanggan sehingga pelanggan tidak akan mengecap jasa memiliki harga mahal. Jadi, bisa disimpulkan harga harus berbanding sama dengan fasilitas yang diberikan. 3. Gunakan Teknologi Menggunakan teknologi akan memudahkan pelanggan dalam melakukan pengiriman. Dengan begini, pelanggan tidak perlu repot-repot mengantarkan barang ke kantor pusat, ataupun kesulitan mengetahui status lokasi pengiriman. Dengan adanya teknologi juga akan mempermudah transporter dalam menemukan muatan pengiriman, sehingga bagi kedua pihak akan lebih mudah untuk menjalankan aktivitas logistik secara efisien dan fleksibel. 4. Edukasi Pengguna Untuk Selalu Menggunakan Asuransi Asuransi pengiriman menjadi salah satu yang penting digunakan saat pengiriman. Dengan adanya asuransi pengiriman, kamu akan lebih tenang karena pengiriman barang akan jauh lebih aman. Banyak masyarakat yang tidak ingin menggunakan asuransi karena alasan biaya, padahal jika barang rusak pada saat pengiriman, tentu pelanggan akan rugi jauh lebih mahal daripada biaya asuransi yang digunakan. Kirim Barang Anti Masalah Logistik Bersama Bersama Kargo, kamu tidak perlu khawatir pengiriman barang akan bermasalah, apalagi Kargo sendiri memiliki asuransi gratis dengan total klaim hingga Rp 20 juta. Bersama Kargo, kamu hanya perlu download aplikasi Kargo Shipper untuk melakukan pengiriman barang, dan vendor kami akan segera menjemput barang ke titik lokasi yang ditentukan. Minimal barang yang bisa dikirimkan yaitu 0,72 ton hingga maksimal 40 ton ke seluruh kota di pulau Jawa. Kargo merupakan perusahaan 3PL yang berfungsi sebagai agregator pengiriman barang di Pulau Jawa yang sudah terpercaya. Bersama kami, pengiriman dengan metode sewa truk akan lebih aman, terpantau dan lebih efisien menggunakan teknologi. Untuk transporter yang ingin mendapatkan muatan rutin, muatan balen dan opsi pengiriman, saatnya bergabung bersama Kargo. Bersama Kargo, setiap harinya ada ratusan permintaan pengiriman barang yang harus diantarkan, jadi muatan rutin akan selalu ada jika kamu menyalakan notifikasi untuk siap kirim barang. Download aplikasi Kargo vendor sekarang juga dan dapatkan keuntungan bersama kami.